Demampilkada kini telah menyebar hampir merata di berbagai daerah. Pertarungan membangun citra kian hingar bingar seiring berbagai publisitas yang dimainkan oleh media. Di era industri komunikasi yang ditandai dengan maju pesatnya industri media massa, hampir mustahil seorang politisi yang hendak berlaga, menafikkan hubungan baik dengan media.
anekdot politisi blusukan banjir anekdot politisi blusukan banjir dalam bentuk dialog anekdot politisi blusukan banjir dialog anekdot politisi blusukan anekdot politisi blusukan banjir dengan menyisipkan dialog anekdot politisi blusukan banjir dengan menyisipkan beberapa dialog anekdot politisi blusukan banjir dengan dialog anekdot politisi blusukan banjir dalam dialog teks anekdot politisi blusukan banjir struktur anekdot politisi blusukan banjir abstraksi anekdot politisi blusukan banjir analisis anekdot politisi blusukan banjir analisis teks anekdot politisi blusukan banjir analisis struktur teks anekdot politisi blusukan banjir cerita anekdot politisi blusukan banjir Hai kali ini kami akan menyampaikan dialog anekdot politisi blusukan politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput. Riris “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. berbicara dalam hati Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris. Wartawan “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”. Riris “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain. Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut. Riris ”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga ”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”. Riris ”Iya sama-sama”. Wartawan Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”. Warga ”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”. Riris ”Iya”. Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”. Riris ”Tolong…tolong….”. Wartawan dan warga “Ayo Bu pegang tangan saya”. Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan. Wartawan”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”. Warga ”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.
Ketidakpercayaanterhadap politisi menjadi faktor utama munculnya sikap apatis masyarakat. Jika terus dibiarkan, maka rendahnya angka partisipasi warga dalam pemilu yang akan datang mungkin dan pasti akan terjadi. Blusukan adalah proses “saling saba” dan silaturrahim untuk membangun kebersamaan kepada masyarakat ke dalam proses politik
Politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput. Riris “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. berbicara dalam hati Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris. Wartawan “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”. Riris “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain. Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut. Riris ”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga ”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”. Riris ”Iya sama-sama”. Wartawan Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”. Warga ”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”. Riris ”Iya”. Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”. Riris ”Tolong…tolong….”. Wartawan dan warga “Ayo Bu pegang tangan saya”. Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan. Wartawan”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”. Warga ”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.
POLITISIBLUSUKAN BANJIR Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Teks 1 merupakan bentuk cerita atau narasi sedangkan teks kedua berbentuk dialog (drama). Soal 3
Nah,ketemu lagi nih dengan sahabat KUCEPU-HATI yang selalu support dan mendukung blog ini agar ada yang membacangeekkk, ngarep banget nih gue,haha kali ini saya akan berbagi mengenai cerita anekdot/teks anekdot. Kebetulan sekali,postingan saya kali ini saya ambil/saya buat dari tugas yg diberikan guru saya. Awalnya teks dibawah ini hanyalah cerita biasa dan tidak ada unsur lucunya, dan saya ditugaskan untuk membuat teks anekdot yang harus "memermak" dari teks biasa yang sudah ada. Untuk teks nya silahkan pantengin dan baca teks nya di bawah ini... POLITISI BLUSUKAN BANJIR Pada malam jum’at,sejumlah politisi melakukan “blusukan” ke daerah-daerah banjir. Disini yang dimaksud dengan blusukan adalah bukan memblusuk-blusukan diri ke dalam rumah atau tempat,melainkan membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban politisi banyak yang membawa sembako alias Sembilan bahan pokok,tetapi ada satu pemuda yang juga membawa sembako tetapi berbeda dari yang lain,sembako milik salah satu pemuda itu bukan sembako Sembilan bahan pokok,melainkan sembako yang di buat untuk bahan rokok,dalam benak para pengungsi berkata “buat apa sembako rokok,korban banjir kok disuruh ngrokok,gila kali ye tuh orang”pemuda yang aneh itu bernama Darman. Tidak ketinggalan Darman yang sangat narsis dan sangat terobsesi menjadi artis terkenal diseluruh alam dunia,yaitu alam mimpi, juga memanfatkan kamera wartawan dan capercari perhatian dan langsung menonton koordinator banjir,eh salah,maksudnya korban banjir. Saat ada banyak wartawan yang meliput, Darman mulai beraksi untuk sifat narsisinya itu dan ia melebarkan mulut dan giginya sambil mangap-mangap mengacungkan dua jarinya di depan pun menjadi pusat perhatian warga sekaligus menjadi bahan tertawaan warga. Saat Darman mengenges lebar,selebar-lebarnya,lebarnya pakek bangeeeet lhooooh, tanpa disadari darman menginjak kotoran manusia dekat selokan sehingga membuat Darman terjatuh dan terperosok kedalam selokan dan terseret banjir yang penuh dengan berbagai kotoran,termasuk kotoran manusia. Saat Darman glagepan dan mangap-mangap sambil teriak minta tolong, akhirnya suara Darman terdengar oleh regu penyelamat yang sebenarnya menahan tawa melihat darman terseret banjir sambil menelan beberapa kotoran,entah itu kotoran apa. Setelah Darman ditolong,dia pun dibawa ketempat yang aman,ditolong menggunakan sebuah sepedah ontel yang butut. Darman yang kebetulan pingsan,akhirnya sudah terbangun dan melihat banyak orang yang pingsan,diapun merengek dan pingsan lagi karena kaget,pada saat itu datanglah emak-emak yang sangat berisik dan suka ngomel-ngomel yang mendatangi darman yang masih dalam keadaan pingsan. Karena emak-emak itu tertarik dengan darman karena ketika darman pingsan,darman pingsan sambil mengengeh dan terukir senyum yang megah di bibirnya,membuat emak-emak itu memegang-megang pipi darman sambil menyodorkan bibirnya kebibir itu darman bangun dan melihat bibir emak-emak itu menyodor ke bibirnya, lalu darman pun shock dan pingsan kembali. Setelah 3 hari pingsan,darman pun akhirnya sadar dengan sendirinya ,ketika dia terbangun dia menatap di sekelilingnya sudah tidak ada satu orang pun yang berada disitu. Ketika darman menatap sekelilingnya,mata darman pun tersorot ke sebuah dinding di sampingnya yang bertuliskan “Ya Allah hanyutkanlah mereka yang tidak ikhlas ya..” Darman pun berkunang-kunang dan matanya remang-remang melihat background hitam dan seketika itu juga darman pun pingsan lagi untuk yang ke sekian kalinya. SEKIAN DAN TERIMA GAJIH.. ECH SALAH..MAKSUDNYA TERIMA KASIH Bagaimana sobat? seru nggak ceritanya? lucu kagak? apa malah garing abis? silahkan berikan tanggapan anda di kolom komentar dan beri saya kritik,saran dan masukan yang mendorong saya untuk membuat postingan yang agak WOW gitu, *dalam hati berkata "PD banget loo..!!!", sekian dan terima kasih ya udah mau baca - JAKARTA Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Andi Taufan Tiro diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di Gedung KPK Jakarta, Kamis (3/11/2016). Andi diperiksa untuk tersangka Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary "Politisi Blusukan Banjir"Malam Jum'at, banjir parah menimpa sebuah kampung. Para wartawan meliput kejadian itu. Demi mendapat sorotan media, ramai para politisi berdatangan ke lokasi bencana. Reporter "Kami meliput langsung dari TKP ..."Darman Dalam hati "Aku harus masuk ke aliran banjir lebih dalam lagi, biar lebih dramatis".Darman berjalan ke tengah banjir yang sangat deras, dia terperosok ke dalam "Aduh, kenapa nih. Tolong! Tolong!"Kameramen "Eh, liat tuh disana tuh, itu kan Pa Darman, ayo tolongin cepat sebelum dia tenggelam".Walaupun sudah terseret cukup jauh, tim penolong dibantu para wartawan berhasil Penolong "Lain kali Bapa harus berhat-hati, ini masalah nyawa, Pa".Darman "Tidak papa, saya peduli dengan warga kasihan mereka, uhuk, uhuk".Wartawan "Bagaimana keadaan Bapa? Bapa baik-baik saja? Bagaimana rasanya pengalaman dihanyutkan oleh banjir deras? Kenapa Bapa rela membantu warga sampai seperti ini?"Tim Penolong "Nanti dulu, biarkan beliau beristiraha dulu. Ayo, bantu baringkan beliau di bangsal".Darman Menengok kiri kanan, lalu bebicara dalam hati "Semuanya ada di sini, berarti mereka juga berpikiran sama, ha ha ha".Darman melihat sebuah tulisan menempel di dinding posko "Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas terperanjat sampai pingsan." Bacalahteks anekdot berjudul “Politisi Blusukan Banjir” berikut in,i kemudian tulis ulanglah anekdot tersebut dengan menyisipkan beberapa dialog! POLITISI BLUSUKAN BANJIR 1 Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama).
Skip to content 1. Analisislah struktur teks anekdot tersebut! a. Abstraksi Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman maaf bukan nama sebenarnya. b. Orientasi Darman berusaha masuk ke tempat banjr dan menceburkan diri ke air. c. Krisis Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. d. Reaksi Untung regu penolong sangat sigap. e. Koda Darman pingsan. 2. Analisislah isi teks dari segi a. Kelucuan Ketika Darman terbangun dari pingsannya di bangsal, dia melihat doa di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.” Darman pingsan. b. Sindiran/Kritikan Tulisan di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.” c. Pesan Moral Jika ingin membantu pada sesama, bantulah dengan ikhlas.
6 Kalimat yang berfungsi untuk meminta atau melarang seseorang untuk melakukan sesuatu adalah kalimat
Anekdot Politisi BlusukanPOLITISI BLUSUKAN Pada malam Jum’at Kliwon, sejumlah politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. berbicara dalam hatiSambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris. Wartawan “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”.Riris “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain." Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut.Riris ”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”.Warga ”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”. Riris ”Iya sama-sama”.Wartawan Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”.Warga ”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”.Riris ”Iya”.Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir ”Tolong…tolong….”.Wartawan dan warga “Ayo Bu pegang tangan saya”....Akhirnya Ibu Ririspun tertolong...Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan. Wartawan ”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”.Warga ”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.
IUCu.
  • 26kvksu3vu.pages.dev/417
  • 26kvksu3vu.pages.dev/372
  • 26kvksu3vu.pages.dev/575
  • 26kvksu3vu.pages.dev/16
  • 26kvksu3vu.pages.dev/335
  • 26kvksu3vu.pages.dev/211
  • 26kvksu3vu.pages.dev/128
  • 26kvksu3vu.pages.dev/187
  • dialog politisi blusukan banjir